UNISA Yogyakarta, melalui Program TETANEN yang digagas oleh Fakultas Sains dan Teknologi (FST) (30 Oktober 2025), berkomitmen kuat untuk menjadi pelopor dalam pengembangan pertanian cerdas, adaptif, dan ramah lingkungan di ruang-ruang perkotaan yang terbatas (microspace).

Komitmen ini diwujudkan melalui penguatan tiga pilar utama:

Inovasi Berbasis Sains dan Teknologi

UNISA mengintegrasikan riset interdisipliner di bidang bioteknologi, teknik lingkungan, dan sistem informasi untuk menciptakan model pertanian mikro yang efisien, hemat energi, dan produktif. Program TETANEN menjadi laboratorium hidup bagi pengembangan smart agriculture yang mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim dan tantangan pangan masa depan.

Pemberdayaan Masyarakat dan Kemandirian Pangan

Melalui pendekatan partisipatif, UNISA berupaya menjadikan pertanian mikro sebagai sarana pemberdayaan masyarakat perkotaan — terutama perempuan, pelajar, dan komunitas muda — untuk berkontribusi dalam menciptakan ruang hijau produktif, mengurangi limbah, serta memperkuat ketahanan pangan keluarga.

Kontribusi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)

Program TETANEN secara langsung mendukung:

  • SDG 2: Zero Hunger — melalui inovasi pangan lokal dan urban farming.
  • SDG 11: Sustainable Cities and Communities — dengan desain kota hijau dan pertanian mikro terintegrasi.
  • SDG 13: Climate Action — lewat penerapan sistem pertanian rendah emisi dan efisiensi energi.

“TETANEN bukan sekadar program riset, melainkan komitmen nyata UNISA untuk menumbuhkan kesadaran ekologis, memperkuat kemandirian pangan, dan membangun masa depan hijau yang berkeadilan.”

Kegiatan ini mempertemukan kolaborasi inspiratif antara:

  1. Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta
  2. Dinas PUPR Kota Magelang
  3. Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM)
  4. Life Media

— Fakultas Sains dan Teknologi, UNISA Yogyakarta