Pandemi yang disebabkan oleh Covid-19 telah merebak di Indonesia. Tantangan utama yang dihadapi adalah keharusan untuk tetap menjaga jarak antarindividu dan mengurangi aktivitas diluar rumah untuk memutus rantai persebaran virus. Di sisi lain, perlunya stok pemenuhan kebutuhan akan pangan bagi masyarakat desa seyogyanya harus tetap tersedia dalam skala terkecil yaitu skala rumah tangga. Program ketahanan pangan di masa pandemi ini menjadi titik kritis dalam meningkatkan status Kesehatan masyarakat, maka dibutuhkanlah pemberdayaan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan pangan, melalui pemenuhan kebutuhan akan sayuran dan protein. Kemenkes (2013) menyampaikan bahwa konsumsi sayur dan buah di Indonesia tergolong masih sangat kurang yaitu sekitar 93,4% dari total penduduk Indonesia. Thurlow (2005) juga menambahkan bahwa kekurangan gizi dalam masa perkembangan akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, lemahnya sistem imun sehingga mudah terserang penyakit, dan gangguan perkembangan mental.

Kelompok Wanita Tani (KWT) sebagai salah satu penggerak agar dapat mendukung terwujudnya Program Desa Mandiri Pangan (Demapan) pada tingkat rumah tangga. Demapan sebagai salah satu program aksi yang digaungkan oleh Kementerian Pertanian dengan tujuan untuk mengurangi rawan pangan dan gizi melalui pendayagunaan sumber daya, kelembagaan dan kearifanlokal perdesaan. Pendayagunaan dan Optimalisasi sumber daya lokal melalui Budidaya Ikan Dalam Ember (Budikdamber) dapat mendukung terwujudnya program Demapan. Budikdamber sebagai salah satu solusi dalam menjawab permasalahan tersebut, Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat bermitra dengan KWT Pesona Alam Sejahtera (PAS), Desa Salamrejo, Kecamatan Sentolo menginisiasi terwujudnya Program Desa Mandiri Pangan (Demapan) pada tingkat rumah tangga.

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilakukan pada rentang waktu kurang lebih 4 bulan, mulai dari tahap persiapan sampai dengan pelaporan kegiatan. Program Pengabdian kepada Masyarakat yang dilaksanakan oleh Dosen Program Studi Bioteknologi yaitu Nosa Septiana Anindita, S.Pt., M. Biotech dan Annisa Khumaira, S.P., M. Biotech menyampaikan bahwa Masyarakat melalui aplikasi Budikdamber sebagai gerakan kemandirian pangan dalam mewujudkan ketahanan pangan keluarga merupakan salah satu solusi yang tepat untuk diterapkan. Menurutnya, kegiatan pengabdian ini mendorong anggota KWT PAS untuk tetap produktif dalam masa Pandemi Covid-19 ini dengan tetap menyediakan pangan yang bergizi di tengah-tengah keluarga. Hasil kegiatan ini berupa lele dan tanaman kangkung yang dapat dimanfaatkan secara tak terbatas oleh mitra. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan edukasi lingkungan kepada anak-anak di sekitar tempat tinggal mitra terkait pemanfaatan barang bekas.